Tahajjud Access


Banyak sebetulnya yang bisa kita ambil dari situasi Pandemi Corona yang melanda masyarakat dunia saat ini. Ini bisa dikatakan pelajaran bagi seluruh kaum Muslimin di setiap tempat di mana ia berpijak. Saat semua berbau distancing, isolasi, seakan semua jalan telah terblokir. Tapi jalan Langit tidak. Kami rasa dari sekian ibrah itu ialah, menggiatkan komunikasi dengan Rabb kita, dalam hal ini  lewat shalat malam. Sholat Lail merupakan salah satu "fasilitas" yang dibagikan Allah bagi hamba NYA.  Sebagaimana internet, di mana kita bisa mengakses berita terkini soal wabah ini di mana dan kapan saja, kebutuhan untuk "mengakses " sholat lail, sebagai sarana bermunajat kepada Rabbul a'lamin lebih besar dari kebutuhan apapun. Dalam kondisi sekarang, kita bisa meniti cara ini, sebagaimana dalam hadits Nabi Sholallahu  a'laihi wa sallam:


يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808)

Bukankah, banyak permintaan kita di waktu-waktu yang menggelisahkan ini? Bukankah banyak istighfar yang ingin kita panjatkan selaku manusia yang tidaklepas dari khilaf? Bukankah banyak berkas harapan kita yang sedianya kita mau untuk diijabah Allah?


Mungkin banyak pertanyaan lain yang akan bermuara pada satu kesimpulan hakiki: kita ini butuh pertolongan Allah selalu, dalam setiap keadaan. Hadits di atas memberikan garansi bahwa, saat kita ikhlas menyeret segala keterpejaman kita di malam hari, memaksakan segala keengganan kita di kala berat mata ini, untuk menuju Dia, yang selalu menunggu kita untuk menghamparkan kegusaran serta kelemahan kita maka kita bisa menembus batas keterbatasan kita sebagai hamba dengan Tahajjud. Momen ini bisa kita ambil dalam rangka ibrah, yang sampai hari kiamatpun disebutkan Allah sebagai "fakir" (bukan hanya saat pandemi) dan butuh sekali dengan pertolongan dan perlindungan NYA.
Wallahu a'lam

Komentar